Manusia dan Kerja
Mata kuliah Filsafat pada tanggal 7 November 2016 kali ini membahas
tentang “Manusia dan Kerja”. Manusia tidak pernah terlepas dari
yang namanya bekerja. Kerja sendiri dipandang oleh masyarakat dengan
sudut yang berbeda-beda. Sudut yang dimaksud adalah oleh masyarakat
Yunani, masyarakat abad pertengahan, dan masyarakat reformasi dan
industrialisasi, berikut penjelasannya:
-
Bagi Masyarakat Yunani
-
Plato
-
Plato membagi kerja berdasarkan struktur jiwa: penasehat, pembantu
penasehat atau militer, dan penghasil (petani, nelayan, koki, dan
lain-lain).
-
Aristoteles
Bagi Aristoteles, yang berharga adalah aktivitas berpikir yang
merupakan khas manusia.
-
Bagi Masyarakat Abad Pertengahan
Kerja menekankan pada hal spiritual. Sedangkan dagang dianggap
mengganggu hidup spiritual.
-
Bagi Masyarakat Reformasi dan Industrialisasi
Menurut Weber, kerja merupakan sarana mengembangkan pribadi. Kerja
sendiri juga dapat merupakan ungkapan memiliki kerajaan surga.
Di samping pandangan masyarakat tentang kerja, kerja adapula
hakekatnya yaitu kerja berkaitan dengan eksistensi manusia sendiri.
Kerja yang diakui adalah kerja yang: melibatkan totalitas subjek,
hasil yang bermanfaat, serta yang mengeluarkan energi.
Kerja memiliki makna kegiatan yang direncanakan, melibatkan pikiran
dan kemauan yang sungguh-sungguh. Manusia dan hewan memiliki pembeda
dalam kerja dalam tatanan intelektif, sebagai berikut:
-
Jenis energi yang dikeluarkan
Manusia: mengeluarkan energi psikis
Hewan : tidak mengeluarkan energi psikis
-
Hasil kerja
Manusia: untuk pemenuhan hidup, kebutuhan psikis dan spiritual
Hewan : untuk pemenuhan hidup
-
Dorongan kerja
Manusia: merupakan aktivitas bebas
Hewan : berasal dari naluri
-
Makna kerja
Manusia : memberi makna
Hewan : tidak memberi makna
Adapula dimensi kerja yaitu: dimensi personal, dimensi sosial, dan
dimensi etis. Ketiga dimensi memiliki penjelasan masing-masing
sebagai berikut:
-
Dimensi personal
-
Mengungkapkan dirinya secara nyata lewat kerja untuk harapan akan masa depan, dan untuk menunjukkan nilai kemanusiaan.
-
Dimensi sosial
-
Bekerja adalah untuk orang lain juga dan bekerja tidak lepas dari bingkai sosial.
-
Dimensi etis
-
Kerja memiliki posisi vital dan bekerja berarti berkaitan dengan moral.
-
Nilai etis yang dituntut dalam kerja: keadilan, tanggung jawab, dan kejujuran.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tentang kerja, dapat disimpulkan
bahwa kesadaran tentang bekerja sebagai bagian dari eksistensi
manusia tidak sama pada setiap masyarakat. Dalam kerja, manusia tidak
membuat yang tidak ada menjadi ada, tetapi hanya mengubah yang ada
menjadi lebih baik dan sesuai dengan tuntutan kemanusiaan. Kerja
berarti menghubungkan manusia dengan manusia lain. Maka, kerja
manusia berdimensikan sosial dan etis. Dimensi sosial terletak pada
pemanfaatan hasil kerja yang melibatkan orang lain. Dimensi etis
terungkap dalam tuntutan menjalankan nilai-nilai moral dalam
melakukan pekerjaan.
0 komentar:
Posting Komentar