Minggu, 13 November 2016

Manusia dan Kerja
Mata kuliah Filsafat pada tanggal 7 November 2016 kali ini membahas tentang “Manusia dan Kerja”. Manusia tidak pernah terlepas dari yang namanya bekerja. Kerja sendiri dipandang oleh masyarakat dengan sudut yang berbeda-beda. Sudut yang dimaksud adalah oleh masyarakat Yunani, masyarakat abad pertengahan, dan masyarakat reformasi dan industrialisasi, berikut penjelasannya:
  1. Bagi Masyarakat Yunani
    1. Plato
Plato membagi kerja berdasarkan struktur jiwa: penasehat, pembantu penasehat atau militer, dan penghasil (petani, nelayan, koki, dan lain-lain).
    1. Aristoteles
Bagi Aristoteles, yang berharga adalah aktivitas berpikir yang merupakan khas manusia.


  1. Bagi Masyarakat Abad Pertengahan
Kerja menekankan pada hal spiritual. Sedangkan dagang dianggap mengganggu hidup spiritual.


  1. Bagi Masyarakat Reformasi dan Industrialisasi
Menurut Weber, kerja merupakan sarana mengembangkan pribadi. Kerja sendiri juga dapat merupakan ungkapan memiliki kerajaan surga.


Di samping pandangan masyarakat tentang kerja, kerja adapula hakekatnya yaitu kerja berkaitan dengan eksistensi manusia sendiri. Kerja yang diakui adalah kerja yang: melibatkan totalitas subjek, hasil yang bermanfaat, serta yang mengeluarkan energi.
Kerja memiliki makna kegiatan yang direncanakan, melibatkan pikiran dan kemauan yang sungguh-sungguh. Manusia dan hewan memiliki pembeda dalam kerja dalam tatanan intelektif, sebagai berikut:
  1. Jenis energi yang dikeluarkan
Manusia: mengeluarkan energi psikis
Hewan : tidak mengeluarkan energi psikis


  1. Hasil kerja
Manusia: untuk pemenuhan hidup, kebutuhan psikis dan spiritual
Hewan : untuk pemenuhan hidup


  1. Dorongan kerja
Manusia: merupakan aktivitas bebas
Hewan : berasal dari naluri


  1. Makna kerja
Manusia : memberi makna
Hewan : tidak memberi makna


Adapula dimensi kerja yaitu: dimensi personal, dimensi sosial, dan dimensi etis. Ketiga dimensi memiliki penjelasan masing-masing sebagai berikut:
  1. Dimensi personal
  • Mengungkapkan dirinya secara nyata lewat kerja untuk harapan akan masa depan, dan untuk menunjukkan nilai kemanusiaan.
  1. Dimensi sosial
  • Bekerja adalah untuk orang lain juga dan bekerja tidak lepas dari bingkai sosial.
  1. Dimensi etis
  • Kerja memiliki posisi vital dan bekerja berarti berkaitan dengan moral.
  • Nilai etis yang dituntut dalam kerja: keadilan, tanggung jawab, dan kejujuran.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tentang kerja, dapat disimpulkan bahwa kesadaran tentang bekerja sebagai bagian dari eksistensi manusia tidak sama pada setiap masyarakat. Dalam kerja, manusia tidak membuat yang tidak ada menjadi ada, tetapi hanya mengubah yang ada menjadi lebih baik dan sesuai dengan tuntutan kemanusiaan. Kerja berarti menghubungkan manusia dengan manusia lain. Maka, kerja manusia berdimensikan sosial dan etis. Dimensi sosial terletak pada pemanfaatan hasil kerja yang melibatkan orang lain. Dimensi etis terungkap dalam tuntutan menjalankan nilai-nilai moral dalam melakukan pekerjaan.





Related Posts:

  • Pertemuan ke - 4 EPISTEMOLOGI EPISTEMOLOGI Epistemologi berasal dari kata episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu). Kata episteme berarti cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Secara se… Read More
  • Tugas Logika 2. Pembagian (penggolongan) dan definisi 2.1 + Menurut masanya, musim di Indonesia dibagi menjadi: a)    Musim menanam              &n… Read More
  • Rangkuman bab 4-9 Bab IV KEPUTUSAN Pengertian adalah bagian dari keputusan Keputusan adalah sesuatu perbuatan tertentu dari manusia. Dalam dan dengan perbuatan itu dia mengakui atau memungkiri kesatuan atau hubungan antara dua hal. Ju… Read More
  • Pertemuan ke-6 Fallacia KESESATAN PEMIKIRAN (FALLACIA) • Fallacia Kesalahan pemikiran dlm logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yg tidak sehat. • Kesalahan penalaran: Diklasifikasikan menja… Read More
  • Pertemuan ke-5 Logika dan Aksiologi LOGIKA Logika adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji prinsip, hukum, dan metode berpikir yang benar, tepatdan lurus. Sejarah filusuf mengenal bahwa Aristoteles yang pertama kali membeberkanhal-ihwal logika secara… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Nama-Nama Anggota Hegel

1. Caitlin Anindya A (705160001)
2. Adinda Citra (705160003)
3. Nathanael Osbert (705160010)
4. Meliani Arifin (705160011)
5. Nicolas Tendean (705160015)
6. Stevanie Laurens (705160047)
8. Grace Amelia (705160050)
9. Andelisa Balqis Kharunnisa (705160223)
10. Victoria Irwin (705160024)

Welcome

Kita adalah kelompok Hegel, terdiri dari 10 Mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Bersama akan meliputi semua kegiatan belajar mengajar mata kuliah Filsafat. نحن نعمل فى الظلام لنخدم النور -Assassin Creed

Popular Posts