Sabtu, 03 September 2016

  • Etimologis: meta ta physika = sesudah fisika. Istilah Andronikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yg ditempatkan sesudah fisika (8 buku). Aristoteles sendiri menyebut filsafat pertama (metafisika) dan filsafat kedua (fisika). Para filsuf prasokratis sdh berfilsafat, tp minat mereka terarah pd fisis, dunia pengamatan. Menurut Aristoteles hal yg fisis ini tdk tetap, kurang stabil, belum mencapai dasar terdalam krn terbatas pd keterangan fisik. Maka filsafat ini disebut Aristoteles dg filsafat kedua (fisis). Hrs dicari filsafat tertinggi yg tdk dpt diatasi lagi yg disebut dg filsafat pertama. Aristoteles menyusun filsafat pertama dg berangkat dari filsafat kedua. Maka Aristoteles mengusulkan cabang baru yaitu ta meta ta physika.
  • Filsafat tentang ta meta ta physika menurut Aristoteles berpusat pada to on hei on (a being as being): yang ada sejauh dia ada. Ada sebagai objek pemikiran, yang meliputi segala-galanya.
  • Tiga nama yang dipakai utk menunjuk hal yang sama: filsafat pertama, metafisika umum, ontologi.
  • Karena meneliti dasar paling umum untuk segala-galanya, ontologi pantas disebut filsafat pertama. Namun ontologi telah mengandaikan semua bagian filsafat lainnya.
  • Beragam arti metafisika:
=upaya mengkarakterisasi realitas sbg keseluruhan.
=usaha menyelidiki apakah hakikat yg berada di balik realitas.
= (umum) pembahasan falsafati yg komprehensif mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada.
  • Pembagian metafisika: Metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus yg meliputi: kosmologi, teologi metafisik, fils. Antropologi.


Ontologi ( Metafisika Umum)
  • Membahas segala sesuatu yg ada secara menyeluruh dg cara memisahkan eksistensi dari penampilan eksistensi itu.
  • Pertanyaan utama: apakah realitas yang tampak beraneka ragam itu pd hakekatnya satu atau tidak?
  • Tiga teori ontologis:
=idealisme: ada sesungguhnya berada di dunia ide, yg tampak nyata dalam alam indrawi hanyalah bayangan dr yang sesungguhnya. Tokohnya Berkeley (1685-1753): satu-satunya realitas sesungguhnya ialah aku subjektif spiritual. I. Kant (1724-1804): objek pengalaman ialah yg ada dalam ruang dan waktu, penampilan dr yang tak punya eksistensi dan independen di luar pemikiran kita. Hegel (1770-1831): segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dr satu pikiran.
=Materialisme: menolak hal yg tak kelihatan. Ada yang sesungguhnya adalah yg keberadaannya semata-mata material. Realitas ialah alam kebendaan. Leukippos dan Demokritos (460-370sM): realitas bukan hanya satu tapi banyak unsur yg tak dpt dibagi (atom). Hobbes (1588-1679): seluruh realitas ialah materi yg tak bergantung pada pikiran kita. L.A.Feuerbach (1804-1872): material adalah realitas sesungguhnya, manusia bagian dari alam meteri itu.
=Dualisme: tipe fundamental substansi adalah materi (secara fisis) dan mental (tdk kelihatan scr fisis). Hrs dibedakan dg monisme dan pluralisme (teori ttg jumlah substansi).
  • Metode ontologi: pertanyaan ttg mengada ini muncul dari pemahaman tentang kenyataan konkret. Ontologi bergerak di antara dua kutub, antara pengalaman akan kenyataan konkret dan prapengertian mengada yang paling umum. Dalam refleksi ontologis kedua kutub itu saling menjelaskan. Atas dasar pengalaman tentang kenyataan akan semakin disadari dan dieksplisitkan arti dan hakekat mengada. Tapi prapemahaman ttg mengada semakin menyoroti pengalaman konkrit dan membuatnya terpahami sungguh2.


Metafisika Khusus
  • Kosmologi: (kosmos=dunia/ketertiban, logos=kata, ilmu) percakapan ttg alam/ketertiban paling fundamental dr seluruh realitas. Memandang alam sbg totalitas dr fenomena. Yg disoroti: ruang dan waktu, perubahan, kebutuhan, keabadian dg metode rasional.
  • Teologi metafisik: dikenal dg theodicea yg membahas kepercayaan pd Allah di tengah realitas kejahatan yg merajalela di dunia. Membahas eksistensi Allah lepas dari kepercayaan agama. Beberapa tokoh Anselmus, Descartes, Thomas Aquinas, I.Kant membuktikan Allah ada dg bukti rasional sbb:
=argumen ontologis: semua manusia punya ide ttg Allah. Realitas lebih sempurna dr ide. Tuhan pasti ada dan realitas adanya pasti lebih sempurna dr ide manusia ttg Tuhan.
Teologi
  • Argumen kosmologis: setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
  • Argumen teleologis: Segala sesuatu ada tujuannya. Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
  • Argumen moral:Manusia bermoral karena dpt membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan sumber moralitas adalah Allah.
  • Filsafat Stoa: panteistis – segala sesuatu dijadikan oleh kekuatan ilahi/kekuatan alam. Spinoza melihat segala sesuatu yang ada adalah Allah. Skeptisisme sebaliknya meragukan adanya Allah.
  • David Hume: Tidak ada bukti yang benar-benar sahih yang membuktikan Allah ada. Hume menolak Allah dan kebenaran agama.
  • Feuerbach: religi tercipta oleh hakekat manusia sendiri, yakni egoisme.
  • L. Feuerbach: religi tercipta oleh hakikat manusia sendiri. Allah adalah gambaran keinginan manusia. Allah tak lain dari apa yang diinginkan manusia.
  • F. Nietzche: Konsep Allah dalam agama kristen adalah buruk, karena Allah dianggap sbg Allah yang lemah. Ia berkesimpulan Allah itu sudah mati.
  • Sigmund Freud: tiga fungsi Allah yang utama, yaitu
a) penguasa alam,
b) agama mendamaikan manusia dengan nasibnya yg mengerikan,
c) Allah menjaga agar ketentuan/peraturan budaya dilaksanakan.
Metafisika Antropologi
  • Bagian metafisika khusus yg mempersoalkan apakah manusia itu? Apakah hakikat manusia? Bagaimana hubungannya dg alam dan sesamanya?
  • Pendapat tokoh ttg manusia:
Pythagoras: ajaran keabadian jiwa manusia dan perpindahannya ke dlm jasad hewan bila manusia telah mati. Perpindahan jiwa merupakan proses penyucian jiwa.
Demokritos: manusia adalah materi. Jiwa pun adalah materi yg terdiri dr atom2 khusus.
Plato: manusia terdiri dr tubuh dan jiwa. Tubuh adalah musuh jiwa. Krn tubuh penuh kejahatan dan jiwa ada dlm tubuh, maka tubuh adalah penjara jiwa.
Manfaat komptensi Metafisika
  • Mampu membaca masalah scr komprehensif.
  • Menemukan problem melebihi masalah teknis dan praktis.
  • Mampu merumuskan prinsip, nilai dan makna scr mendasar.
  • Mampu menyusun sintesa scr logis dan koheren.
  • Mampu mengartikulasi scr gamblang pengalaman yg tdk bs dijelaskan dg bhs sehari-hari.
Aksiologi membahas tentang masalah nilai. Istilah axiology berasal dari bahasa Yunani: kata axios dan logos. Axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, logos artinya akal, teori. Axiology artinya teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria, dan status metafisik dari nilai.


Nilai
  • Nilai adalah sesuatu “luhur” yang mengarahkan manusia melakukan tindakan demi terwujudnya kualitas hidup dan tatanan kosmis yang harmonis.
  • Nilai adalah sebuah konstruksi kepercayaan manusia terhadap suatu hal yang dipilih dan kemudian dilakukannya untuk menemukan hakikat dari sesuatu.
Indikasi sesuatu yang Bernilai
  • Kita melakukannya dengan giat atau senang bahkan berani mengorbankan sesuatu.
  • Apresiasi bagi orang yang melakukan.
  • Dilakukan secara kontinu.
Nilai Menurut Beberapa Pandangan
  • Nilai psikis, pengalaman nilai diperoleh melalui sebuah pengalaman.
  • Nilai hakikat atau inti dari sesuatu, nilai dianggap sebagai objek ideal (intemporality)
  • Nilai melekat pada benda atau sesuatu (caries of value)
Kualitas Nilai
  • Nilai objektif, melekat pada benda nilai yang teramati. Prasyarat bagi pemaknaan menghasilkan fenomena.
  • Nilai intersubjektif, subjek berpotongan dengan subjek lain dalam hal pengamatan. Kesepakatan antar manusia dalam pemaknaan.
Hirearki nilai
  • Nilai kesenangan, perasaan inderawi.
  • Nilai vitalitas, kehidupan (perasaan halus, kasar, luhur)
  • Nilai spiritual, tidak terikat dengan problem inderawi.
  • Nilai kesucian dan keprofanan.
Kriteria Tingkatan Nilai
  • Kemampuan bertahan-kecenderungan instrinsik. Contohnya cinta sejati.
  • Tidak bisa dibagi-bagi-utuh. Contohnya karya seni (keindahan)
  • Kesalingtergantungan diantara tingkatan nilai yang lain
  • Semakin dalam kepuasan yang didapat, semakin tinggi nilai tersebut.
  • Relativitas nilai terhadap nilai yang absolute.
Faktor – faktor Masalah Utama Axiology
  1. Kodrat nilai berupa masalah mengenai apakah nilai itu berasal dari keinginan
  2. Jenis nilai menyangkut perbedaan pandangan antara nilai instrinsik, ukuran untuk kebijaksanaan nilai itu sendiri, nilai-nilai instrumental yang menjadi penyebab mengenai nilai-nilai instrinsik.
  3. Criteria nilai artinya ukuran untuk menguji nilai
  4. Status metafisik nilai mempersoalkan tentang bagaimana hubungan antara nilai terhadap fakta-fakta yang diselediki
  • Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
  • Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
  • Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis. Etika dalam hal ini sama dengan filsafat moral.

  • Estetika sebagai ilmu yang membicarakan nilai seni secara filosofis: kritis,diskretif dan otonom. 

Related Posts:

  • Etika dan Moral etik psikologi Etika dan Moral kode etik psikologi Etika: Watak = Tingkah laku / perbuatan manusia .. Kebaikan dan kebutuhan / bermoral dan tidak bermoralp dari tingkah laku tersebut. Moral: Kebiasaan Etika dalam kamus Ba… Read More
  • Pro dan Kontra Aborsi oleh Kelompok Hegel PRO DAN KONTRA MENGENAI ABORSI Penyusun: Adinda Citra 705160003 Andelisa Balqis 705160223 Caitlin Anindya 705160001 Grace Amelia 705160050 Meliani Arifin 705160011 Nicolas Tendean 705160015 Stevan… Read More
  • Rangkuman bab 4-9 Bab IV KEPUTUSAN Pengertian adalah bagian dari keputusan Keputusan adalah sesuatu perbuatan tertentu dari manusia. Dalam dan dengan perbuatan itu dia mengakui atau memungkiri kesatuan atau hubungan antara dua hal. Ju… Read More
  • Pertemuan ke-6 Fallacia KESESATAN PEMIKIRAN (FALLACIA) • Fallacia Kesalahan pemikiran dlm logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yg tidak sehat. • Kesalahan penalaran: Diklasifikasikan menja… Read More
  • Pertemuan ke-5 Logika dan Aksiologi LOGIKA Logika adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji prinsip, hukum, dan metode berpikir yang benar, tepatdan lurus. Sejarah filusuf mengenal bahwa Aristoteles yang pertama kali membeberkanhal-ihwal logika secara… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Nama-Nama Anggota Hegel

1. Caitlin Anindya A (705160001)
2. Adinda Citra (705160003)
3. Nathanael Osbert (705160010)
4. Meliani Arifin (705160011)
5. Nicolas Tendean (705160015)
6. Stevanie Laurens (705160047)
8. Grace Amelia (705160050)
9. Andelisa Balqis Kharunnisa (705160223)
10. Victoria Irwin (705160024)

Welcome

Kita adalah kelompok Hegel, terdiri dari 10 Mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Bersama akan meliputi semua kegiatan belajar mengajar mata kuliah Filsafat. نحن نعمل فى الظلام لنخدم النور -Assassin Creed

Popular Posts